Ads 468x60px

Senin, 22 Agustus 2011

The Power of Sahur


Terkait
H. Acep Zoni Saeful Mubarok
Sekretaris MUI Kota Tasikmalaya & Koord Simpay Pena Mas

Setiap janari (dini hari) di bulan Ramadan kita sering mendengarkan panggilan sahur dari berbagai tempat baik melalui loudspeaker di masjid, kentongan dari petugas ronda, maupun dengan kegiatan lain yang tak kalah menarik seperti adanya kelompok patrol yang berkeliling kampung dengan membunyikan alat-alat musik sederhana sambil diselingi panggilan "sahuuur" dengan nada variatif yang khas. Dan sesungguhnya inti dari itu semua adalah dalam rangka membangunkan masyarakat muslim supaya bergegas bangun untuk melakukan aktifitas sahur. Dalam bahasa Arab, as-sahur adalah benda makanan dan minuman untuk sahur. Adapun as-suhur yakni perbuatan makan sahur itu sendiri, yang menjadi bahasa baku dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Indonesia dengan sebutan sahur.
Sedangkan hukum makan sahur adalah sunnah, berdasarkan hadits dari Anas bin Malik RA bahwa alaihi Rasulullah SAW bersabda "Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah." (Muttafaqun 'alaih) Bahkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Sa'id Al-Khudri RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Makan sahur adalah barakah maka janganlah kalian meninggalkannya meskipun salah seorang di antara kalian hanya minum seteguk air." (HR. Ahmad).
Dari hadits inipula kita bisa melihat bahwa makan sahur merupakan aktifitas yang penuh keberkahan. Bahkan Ibnu Hajar, menjelaskan lebih jauh tentang keberkahan sahur yang dapat digapai diantaranya: sahur merupakan sunnah Nabi SAW, untuk menambah kemampuan dalam beribadah, menambah semangat, mencegah akhlak yang buruk yang timbul karena pengaruh lapar, mendorong bersedekah terhadap orang yang meminta pada waktu sahur atau berkumpul bersamanya untuk makan sahur, merupakan sebab untuk berdzikir dan berdoa pada waktu mustajab, dan menjumpai niat puasa bagi orang yang lupa niat puasa sebelum tidur.
Sesungguhnya aktifitas sahur itu tidak hanya melulu berkaitan dengan pemenuhan fisik belaka namun lebih jauh dari itu melatih kita untuk mampu bangun di waktu sahur yang diisi dengan aktifitas ruhiyah dengan pemenuhan amunisi spiritual dengan cara bertaqarrub kepada Allah SWT.
Memang berbeda dengan perilaku para shalihin terdahulu, rangkaian ibadah sahur saat ini kadang menjadikan kita lalai karena lebih banyak diisi dengan hiburan-hiburan. Umat Islam justeru lebih senang duduk khusyu di depan Televisi menongton tayangan yang kadang tidak memberikan didikan yang baik. Mendingan kalau tayangan tersebut isinya menampilkan tontonan yang momot makna sehingga mendorong menuju tergapainya tujuan dari ibadah puasa itu sendiri yaitu taqwa.
Sesungguhnya, kalau kita perhatikan dalam beberapa Ayat Qur'an dan hadits Nabi SAW, waktu sahur adalah saat excellent dan dahsyat yang dapat memberikan suntikan power bagi mereka yang beriman untuk memperoleh derajat taqwa.
Sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran ayat: 16-!7 dijelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa selalu berdoa: "Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka", yakni orang-orang yang sabar, benar, taat dan (suka) berinfak dan yang beristighfar di waktu sahur".
Bahkan dalam Q.S. Adz-Dzariyaat: 17-18, Allah SWT lebih merinci ciri-ciri orang yang bertakwa yaitu: "Mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam, dan diwaktu-waktu sahur mereka memohon ampun (kepada Alloh)"
Pada saat sahur inilah, datangnya pujian Allah SWT dan bertebarannya doa para malaikat terhadap orang-orang yang sahur, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Makan sahur adalah barakah. Maka janganlah kalian meninggalkannya meskipun salah satu di antara kalian hanya minum seteguk air. Sesungguhnya Allah ta'ala dan para malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang sahur." (HR. Ahmad).
Lebih jauh dari itu di waktu sahur ini pula Allah SWT menawarkan rahmatNya yang berlimpah-ruah sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim melalui Abu Hurairah ra. Bahwa Nabi SAW bersabda,"Tuhan kita "turun" ke langit dunia setiap malam pada saat sepertiga malam telah berlalu, dan Dia berfirman:
"Akulah Maha Raja, siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan untuknya, siapa yang meminta pada-Ku niscaya Aku beri, siapa yang beristighfar niscaya Aku ampuni", demikian berlanjut sampai terbit fajar. 'Ala kulli hal, saat sahur adalah waktu yang sangat penuh barakah, maka apapun yang dilakukan pada waktu tersebut selama ditujukan untuk menambah kualitas kedekatan kepada Allah SWT akan menjadi mutiara amal yang amat mahal harganya.
Mari kita manfaatkan waktu sahur baik sebelum makan atau sesudahnya dengan senantiasa beristighfar, berdo'a, tilawah al-Qur'an dan taqarrub kepadaNya hingga menjelang shalat shubuh.
Bagi mereka yang memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya niscaya ia akan mereguk nikmatnya berbagai macam fasilitas dahsyat dari Allah SWT. Yang dengannya manusia akan memperoleh kehangatan power of sahur yang mampu membangkitkan energi positif dalam pribadinya sehingga akan menciptakan insan muttaqin sebagaimana tujuan akhir ibadah puasa. Semoga!***


Dikutip dari : http://www.kabar-priangan.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...